ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
Asesmen Kompetensi Minimum (askomin) dan Survei Karakter (Suka) direncanakan sebagai pengganti UN pada 2021 oleh Mendikbud Nadiem Makarim. Apakah Askomin itu?
Kata Mendikbud, askomin tidak menguji penguasaan mata pelajaran, tetapi menguji kompetensi minimum seo kecil dalam literasi dan numerasi.
Apakah itu hal baru? Saya menduga bahwa itu bukan barang baru. Itu adalah tes psikologi (psikotes), yaitu tes untuk menelusuri secara psikologis peta tingkat kemampuan dasar seorang siswa.
Dengan tes ini bisa diketahui kemampuan potensial kecerdasan siswa dalam pemahaman bacaan dalam bahasa-bahasa, pengetahuan ensiklopedik, pengetahuan dan keterampilan dalam penulisan, penyimpulan analitik, penalaran logis, perhitungan dasar dalam berhitung dan pemahaman ruang dan gerak, dan transformasi gambar dua dan tiga dimensi.
Dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri sepuluh tahun terakhir, tes itu telah digunakan sebagai bagian dalam pengujian. Di dalam nama blogku, rekruitmen pegawai dan karyawan, tes itu juga telah umum digunakan.
Dulu, tes itu secara umum namanya Tes Potensi Akademik (TPA). Kini, dalam tes masuk perguruan tinggi negeri, namanya diubah menjadi tes potensi skolastik (TPS). Adapun TPA digunakan untuk menguji kemampuan penguasan mata pelajaran, yang dijadikan dalam dua kategori : tes sains dan teknologi (saintek) yang menguji kemampuan dalam mapel ke-IPA-an dan tes sosial humaniora (soshum) yang menguji kemampuan bidang ekonomi-akuntasi dan ilmu-ilmu sosial.
Dalam bimbingan tes masuk ke universitas-universitas di Amerika, buku-bukunya dilabeli dengan judul SAT (Scholastic Assessment Test).
Tes askomin tampaknya tidak mampu menguji potensi bakat rasa dan kekuatan fisikal semacam kemampuan kesenian menari, menyanyi, menggambardan kemampuan dalam olahraga, juga kemampuan leadership. Ini tes minat dan bakat yang mungkin dinamai survei karakter (tes suka) itu.
Bagaimana mengembangkan kompetensi dan bakat siswa dalam tes dan survei tersebut?
- Kuatkan kebiasaan membaca apa saja dan wisata ke bidang dan objek apa saja dan keterlibatan dalam aktivitas apa saja.
- Kuatkan pembelajaran berlogika dan permainan.
- Kuatkan pelajaran berhitung
- Ciptakan iklim aktivitas pengembangan berbagai bakat dan kepemimpinan dan pemfortofolioan hasilnya.
Apakah sumbangan tes-tes ini dalam pendidikan? Pendidikan akan bergerak ke arah pendidikan kritis, kreatif, dan leadership. Kang Andre.